foto penyanyinya |
Sudah berapa kali ya Saya putar lagu ini? Mungkin sudah ada ratusan kali. Lirik lagunya, nadanya, suaranya, benar-benar nagih. Saya paling suka bagian ini:
I maybe not yours and you’re not mine
But i’ll be there for you when you need me
It is only me
Believe me girl, it’s only me
Yeah it’s only me
I will always be the one, who pull you up
When everybody push you down
And it’s only me
Believe me girl, it’s only me
Yeah it’s only me
Artinya:
Aku mungkin bukan milikmu dan kamu bukan milikku
Tapi aku akan selalu ada untukmu ketika kamu membutuhkanku
Itu hanya aku
Percaya Sayang, itu hanya aku
Yeah, hanya aku
Aku akan selalu menjadi satu-satunya orang yang menarikmu
Ketika orang-orang mendorongmu jatuh
Dan itu hanya aku
Percaya Sayang, itu cuma aku
Yeah, cuma aku
Saya menganggap lagu ini adalah level tertulus dalam mencintai. Penyanyi menggambarkan isi hatinya, yang tidak bisa mendapatkan hati perempuan yang dicintainya, tapi ia tidak menunjukkan paksaan bahwa perempuan itu harus mencintainya balik.
Penyanyi hanya menunjukkan, “Iniloh aku, aku yang selalu ada buat kamu?”
Setelah membaca dan memahami lirik dari awal sampai akhir, lagu ini benar-benar 100% menceritakan tentang cinta bertepuk sebelah tangan. Namun penyanyi tidak mau menyerah, tidak menuntut perasaannya dibalas. Ia hanya ingin melakukan yang terbaik, dengan selalu berada di sisinya saat dia butuh, dan menjadi satu-satunya orang yang ada di sisinya saat orang-orang menjauhinya.
Romantis ya. Perasaan yang digambarkan begitu tulus. Tak ada kemarahan, hanya memberi tahu “Iniloh aku, cuma aku yang bisa melakukan hal setulus ini kepadamu.”
Lagu ini memang sangat romantis. Cocok didengarkan sambil mengingat seseorang yang kita cintai atau orang yang mencintai kita. Tapi kenapa ya, setiap kali berusaha mencoba membayangkan ‘sosok’, yang ada hanya Allah yang muncul dalam pikiranku.
Kenapa ya, Saya tidak bisa membayangkan orang lain? Apa karena sampai sekarang belum pernah menemukan orang tulus yang mau mencintai orang dengan cara sebaik itu?
Saya merasa cuma Allah yang sanggup melakukan ini. Dia bisa tetap mencintai Hambanya yang setiap hari jauh darinya, bermaksiat, membuat Allah kecewa, dan Allah masih tetap mencintaimu walaupun kamu lebih mencintai makhluk ciptaan-Nya. Sudah sedalam apa Anda mengecewakan Allah?
Tapi sedalam apapun itu, sekali mengatakan “Astaghfirullah.” Derajat kita seketika sama dengan orang yang setiap hari mencintai Allah dengan baik.
“I will always be the one, who pull you up. When everybody push you down. And it’s only me, it’s only me, Hambaku,” ucap Allah
Coba bayangkan. Allah mengatakan itu kepada kita. Saat kita merasakan, berada di titik terendah, dan hanya Allah yang tersisa di hidup kita.
Makna lagunya memang bukan soal betapa baiknya Allah kepada hamba-hambanya. Ini hanya cara pandang bagaimana Saya mendengarkan lagu ini setiap harinya.
Soalnya, siapa sih yang bisa mencintai Saya setulus itu? Siapa orang yang mau mencintai Anda setulus Allah mencintai Hambanya?